Kamis, 15 September 2016

K A T A

Gemetar seluruh tubuhku. Menulis bagian untukmu. Tentang perasaan yang masih kusimpan rapat. Tentang khayalan yang masih ku ikat kuat.
Berputarlah isi kepalaku. Memberanikan diri dihadapmu. Ucapkan kata yang sempat aku buang dari muka bumi. Membuat hati tak menentu jadinya.
Bolehkah sekali saja aku temui? Walau mendung dan gelap
Bolehkah aku sekali saja memaksa?
Meski kau tak suka nantinya.

Ingin rasanya kutarik jemarimu, terikat kuat dengan jemariku lalu kuajak kau pergi meninggalkan kepenatan dimuka bumi. Walau hanya separuh waktu. Hingga ribuan pasang mata menatap sunyi, beradu pandang dan tertabrak argumen sendiri. Aku tak peduli berapapun waktu yang kau miliki. Bersediakah menikmati separuh langit bersamaku?

Kita terlanjur ada disudut kota, menghabiskan separuh waktu yang mungkin tidak akan terjadi esok hari. Kita terlalu kuat menatap alunan malam, hingga kau terpaksa bermalam bersama ribuan bintang.
Pada malam itu, akan kuceritakan padamu tentang semua yang pernah terjadi diantara kita, tentang apa saja yang pernah terjadi didalam hatiku. Biar kugenggam erat cerita yang pernah aku utarakan pada Tuhan, hanya aku dan ribuan kata yang tau. Untuk Tuhan? Sudah jelas Tuhan pasti tau, tidak perlu kusebutkan lagi. Karna Tuhan mutlak tau seluruh bagian ceritaku.

Hingga saat ini, ketika awal aku mengagumimu sampai aku jatuh hati, aku masih bercumbu dengan kata. Seperti yang kau bilang; jika kata masih mengalun indah maka tak ada jenuh bagiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar