Jumat, 02 September 2016

Bukan lagi tentang merindui dan dirindukan, tetapi melupakan pun merelakan.

Sebait puisi tentang hati yang aku buat ditengah malam sepi. Hati menerobos sepi mengoyak seluruh kebimbangan yang tersirat pada malam. Keheningan menembus jejak sunyi terbesit satu kata yang kuartikan dalam rasa penuh keraguan. Aku ingin beranjak, memilih jalan sesukaku. Memutar balik arah jika aku memerlukannya. Menyalip bisingnya keramaian jiwa penuh suara.
Sisa-sisa kenangan yang telah habis akan kujadikan alur terindah semasa aku hidup. Dan menyeimbangkan irama gerakku yang terbatas. Aku terlalu payah jika harus memastikan bahwa hanya aku yang ada dalam relung hati terdalam didirinya.

Bukan lagi tentang perasaan--merindui bahkan dirindukan. Tetapi melupakan pun merelakan. Aku dan dirinya hanya perlu waktu agar bisa memahami bahwa tidak semua syair memiliki makna. Ada banyak yang sulit diartikan oleh akal sehat.

Karna jika aku bicara soal perasaan, akulah orang paling perasa sepanjang masa. Hampir kosong isi otakku hanya karna rasa. Seakan sulit berfikir cerdas.

"Tuhan telah berikan pelangi dalam langitmu, namun kau cari warna lain yang tidak biasanya tampak" sesekali aku terhentak. Berfikir sekuat tenaga, kuhilangkan rasa yang menjadi kemelut dalam jiwa.

Angan hanya akan tetap menjadi bayang semu. Tidak akan mudah kau merubahnya, lalu kau gapai sekuat-kuatnya--tidak! sulit sekali.
Aku hanya pernah menjadi sandaran seseorang. Memastikan aku telah menjadi yang terbaik, lalu pergi, hilang dengan sejuta alasan.

"Terlalu singkat untuk meyakini diriku, karna perjalanan sesungguhnya dimulai dari hujan reda. Sampai pelangi benar-benar terlihat sempurna"

Hanya mengagumi tanpa pernah tau dimana batas akhirku. Ini seperti perjalanan tak tentu arah, menelusuri ruang kosong dibumi, mencari jejak tertinggal, tanpa bantuan penunjuk arah sekalipun.

Menyerah adalah jalan satu-satunya. Karna aku lelah jika harus mencari tanpa dicari. Hingga aku pilih jalan sesukaku dan memutar balik arah semauku tanpa pernah orang lain tau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar