Sabtu, 20 Februari 2016

...

Selamat malam Pariaman..
Gemerlap lampu lampu kota yang aku rindukan takkan redup sekalipun aku terpejam, bagaikan bulan yang tidak akan meninggalkan malam.
   "Aku masih suka sate padang pak Ahmad seberang jalan" aku bergumam sesekali memandang foto kebersamaan kami.

katamu, ini akan jadi tempat yang takkan pernah kulupakan. bahkan Pak Ahmad akan menjadi saksi bisunya. Ah sudahlah... aku merasa paling cengeng jika mengingatnya. sesekali ku usap airmata yang mengalir deras di pipiku. Dan yang lebih konyolnya lagi aku selalu di beri sate padang gratis oleh Pak Ahmad jika aku menangis. Lain kali cara ini bisa kita lakukan bersama Sher, haha

Apa kabar imanmu hari ini Sher? masihkah Jilbab besar nan lebar itu menutupi kecantikanmu? Masihkah sikap lembut mu menenangkan hatiku ini?
Tahukah kau? Aku bahagia ketika Tuhan hadirkan sahabat terhebat dalam masa awal hijrahku ini. Sherly Khoirunnisa; sahabat yang membawa aku dalam ketaqwaan, kini menghilang entah kemana--entah kemana aku harus mencari yang sepertimu.

   "Jangan sedik nak Zahra, karna pertemanan yang membawa pada ketaqwaan akan abadi sampai ke Syurga" aku terbelalak, haru.
   "Dan jangan khawatir, sate padang Bapak masih bisa kau nikmati saat kantongmu kering hehe"

Aku tersenyum haru kegirangan, air mata menyatu dengan tawa ketika satu bungkus sate padang favorit kita (aku dan Sherly) masih bisa kunikmati walaupun kantong menipis.

•part of story RADIO•

Jumat, 12 Februari 2016

UNTUKMU


Untukmu, yang pernah ajarkan rindu padaku
Untukmu, yang menghilang sesuka hati
Untukmu, yang memberikan harapan yang tak pasti

HAPPY BIRTHDAY, Selamat hari berkurang berkurangnya usiamu. Wish you all the best, May Allah give you happiness, healthy always and be successful one  day.

Ingin rasanya diri ini bercerita, bercerita tentang apa yang ada dalam benakku.
Hanya saja sebagian besar dari mereka tidak peduli, hanya mampu mengkritik tanpa alasan.

Jangan salahkan diriku jika aku tak mampu bertahan, aku hanya ingin kepastian Ya akhi...

Aku bukan perempuan sempurna yang selalu benar, karna kenyataannya memang tak ada manusia sempurna.
Aku bukan sok alim atau apalah istilahnya yang seringkali orang-orang bilang
“Perbaiki dulu hatimu agar pantas dengan pakaianmu”
“Kalo hijrah itu sikapnya juga harus baik”
“Kalo aku sih mau perbaiki hati dulu baru berhijab syar’i”
“Emangnya engga kepanasan ya pakai jilbab besar begitu”
“Kamu kok di lhat-lihat kaya ibu-ibu ya, kaya mamah dedeh haha”
Subhanallah, Allahuakbar! Bahkan aku di do’akan seperti mamah dedeh, semoga aku juga bisa berdakwah

Aku harap kau tidak seperti itu, aku hanya ingin memperbaiki diriku, InsyaAlloh hatiku juga ikut terjaga.

Karna aku selalu percaya, Perempuan baik untuk Lelaki yang baik begitupun sebaliknya. Aku hanya ingin mencintai Rabb ku sepenuhnya. Karna suatu saat nanti keturunan ku berhak di bimbing oleh Orangtua yang Beriman, Penuh Cinta dan Berilmu.


Catatan ini ku tulis dengan harapan Imanku tidak goyah karna lagi lagi mengingatmu.
Sekalipun nanti kau akan membacanya, ku harap tidak ada prasangka buruk dalam dirimu terhadapku.


Untukmu, yang pernah ajarkan rindu ini padaku. Happy birthday!

Sabtu, 06 Februari 2016

See you [2]

Suatu saat nanti kau akan menyadarinya seberapa sering aku menunggu sampai tengah malam, suatu saat nanti kau akan menyadarinya seberapa lama aku berharap tanpa batas.
Aku memang terlalu "baper", itu katamu seringkali. aku perempuan dan aku tau bagaimana rasanya terabaikan, dibutuhkan hanya ketika penat saja, selebihnya yaa aku hanya menunggu tanpa bisa memulai. mengapa? karna aku tidak tau dimana waktunya aku harus menempatkan diriku, repot memang yaa jadi perempuan! sekali-kali coba saja jadi perempuan, kau akan tau bagaimana rasanya menunggu, berharap, bahkan sampai terlampau ada rasa.
"fokus saja ya" seringkali ku bilang begitu karna aku tau diri. bahkan mulai ku atur rencana untuk menghilang dari kehidupanmu, karna dengan begitu aku tak perlu lagi berharap, aku tak perlu lagi menunggu message darimu sampai tengah malam, atau sampai esok atau mungkin sampai lusa, satu minggu lebih atau mungkin satu bulan.
aku bagaikan radio, yang bisa kau nikmati di kala kepenatan datang menghampirimu, untuk sekedar menghibur, tertawa bahkan sedikit bercerita tentang hal yang kau alami, atau mungkin mendengarkan beberapa lagu hingga kau tertidur lelap. dan kau tidak peduli berapa lama radio itu menyala.
sebulan yang lalu, aku mengenalmu, oh tidak maksudku begini sebulan yang lalu aku melihatmu, sekedar terdiam aku saat itu, entah apa yang ku rasakan aku pun tidak mengerti, hanya saja saat itu rasanya aku enggan mengalihkan pandangan ini, entah apa yang ada di benakku kala itu, jantungku berdebar melihat kau tersenyum, bahkan sedikit bercanda dengan teman-temanku yang lain. memang aneh kedengarannya, setelah kejadian itu aku semakin merasa aku tidak bisa lepas dari bayanganmu hingga ku beranikan diri mengutarakan apa yang aku rasa kepada saudara perempuanmu. bisa di bilang terlalu cepat untuk perasaan ini. oh ya aku menyukaimu?
baiklah fokus! hingga akhirnya kita saling kenal, social media menjadi awal perkenalan kita, tidak masuk akal memang jika kau langsung menyukaiku hanya karna beberapa message yang telah aku kirim. tapi kenyataannya kau juga begitu, terkejut aku ketika aku tau kau punya perasaan yang sama. bagaimana mungkin? apa yang kau lihat dari diriku?
waktu berlalu begitu cepat hingga pada akhirnya rasa itu mulai bertambah dan bertambah kacau pula fikiranku. cinta cinta dan cinta menghancurkan hari-hariku, berharap tanpa batas hingga yang di cintai membalas. menunggu tiada henti hingga yang di kagumi mengerti.
dan tepat detik ini aku seolah tersadar, betapa jauhnya aku melangkah, terlampau jauh aku bertahan dalam hal yang tidak pasti.
Hey kamu! ku harap kau mengerti betapa ingin aku kembali, simpan beberapa rindu yang kini kau pendam, simpan berjuta rasa yang sudah terlanjur kau utarakan. karna aku percaya Alloh selalu berikan jalan terbaik untukku, untukmu.
Suatu saat nanti, jika kau yakin pada pilihanmu, datangi ayahku ungkapkan keseriusanmu. jika tidak yakin, biarkanlah tulisan ini sekedar kau baca, anggap saja aku sedang berangan-angan.
Selagi aku menunggu waktu, biarkan aku istiqomah dalam jalan Alloh karna ini bukti kecintaanku pada Rabbku dan aku percaya kelak ada seorang lelaki muslim yang baik dan berilmu yang akan menuntunku menuju Syurga-Nya.
HF