Sabtu, 30 Juli 2016

Senja tetap indah tanpa dirimu

Aku balas perlahan pesan singkat yang kau kirim malam kemarin. Barisan kalimat yang kurindui nampak sangat jelas di layar ponselku. Jantung ini berdegup lebih cepat dari biasanya. Ku akui sejak perkenalan akhir Oktober itu, bayanganmu merasuk di relung hati paling dalam. Menyayat hati yang menahan rindu terlalu lama.
"Bi, besok ada waktu tidak? aku sedang liburan di pariaman. Bisakah kita bertemu?"
Ku balas dengan perasaan bahagia yang meledak-ledak. Gemetar tubuhku. Ku balas dengan sigap, namun aku ragu, lalu ku delete lagi-kuketik ulang-namun rasanya belum pas lalu ku hapus lagi. Hingga setengah jam berlalu aku masih terpaku pada layar ponsel, kemudian aku terlelap.

Ku balas dengan yakin walaupun terlambat. "Apakah kita masih bisa bertemu?" sendu sore itu ditemani senja. Berlinang air mataku menatap bangku yang kosong di tengah taman-tempat pertama kali kita bertemu.

Ponselku bergetar. pesan singkat yang kutunggu akhirnya tiba
"Maafkan aku Bintang. Kemarin malam kutunggu dirimu namun kau tak juga datang. Mungkin akhir musim dingin ini kita tidak akan bertemu. Simpan saja rindu yang kau pendam, karna senja masih tetap indah tanpa dirimu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar