Rabu, 15 Juni 2016

Sang Maha Cinta. Harapan. Do'a. Cita-cita. Angan-angan dan kau♥

Semenjak aku memutuskan pergi dari tempat ini. Maka semenjak itu pun aku berhenti untuk menyalahi siapapun. Karna aku terlalu payah jika harus bertarung dengan argumen mereka.

Sejauh ini aku baik-baik saja. Sedang kurangkai mimpi dan asa yang kuharapkan selesai tepat waktu. Bukan dengan sesuatu yang mustahil. Tapi dengan hal yang telah digariskan untukku. Sekalipun harus menunggu detak-detik waktu, aku bersedia. Asal kau tuntun aku agar cepat selesai. Bukan tentang khayalan setiap malamku. Tapi semua hal yang kuanggap berarti untuk kudekap, yang kuanggap sangat mengagumkan untuk kupinta kepada Sang Maha Cinta.

Percaya atau tidak; Mimpi adalah sebagian kecil dari angan-angan, yang aku tau seberapa banyak kita terjatuh lalu bangkit lagi. Jika hanya bermimpi, bayi baru lahir saja bisa bermimpi seindah mungkin bahkan ketika Tuhan memeluknya erat.

Aku menanti. Memperbaiki diri hingga diujung senja mulai menghitam. Kala angin berhembus lebih kencang dari biasanya. Maka saat itulah aku dipaksa mengayunkan segenap langkah yang sempat terhenti. Tidak mudah. Meraih mimpi yang kudambakan sejak dulu namun kini mulai rapuh karna aku memudar perlahan. Seperti apa ku mampu menerima pemberian yang lebih dari pengandaian. Karna Tuhan akan kirimkan satu langkah yang menyamai setiap saat, mengayun seirama dan bergerak bersamaan. Menyeimbangkan ritme yang telah Tuhan tentukan. Seberapa cepat kau ingin, aku ikut kau saja hehe.

"Aku bersedia jadi bagian angan-anganmu, menikmati perjalanan sejauh apapun."
Sendu penuh haru.
"Bagaimana mungkin aku tak menangis, aku ikut kau saja."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar