Baiklah, Setidaknya aku tau bagaimana caranya untuk sekedar berterima kasih, memaksamu untuk tetap singgah itu bukan alasan seberapa besar aku mencintaimu. aku biarkan kau pergi sesuka hati lalu kemudian datang lagi dengan harapan yang masih sama seperti kemarin. kalau saja aku tidak tahu diri mungkin sudah pergi engkau sejauh mungkin dan takkan kembali lagi.
Aku sudah cukup paham dengan fitrah ini, maka tak ingin ku nodai dengan rindu yang menggebu. Cinta selalu datang di saat yang tidak tepat, ketika mudah goyah keyakinanku dia memberi beribu kata manis sehingga membuat aku melambung tinggi tanpa tahu dimana aku harus mendarat, terus melambung hingga terhempas di lautan lalu terombang-ambing seolah kau berikan makna cinta yang sesungguhnya. tapi kenyataannya aku tenggelam dan tidak kutemui dirimu disana, hanya reruntuhan asa yang melebur bersama lenyap nya nafasku. cinta macam apa ini? ditinggalkan begitu saja tanpa rasa iba sedikitpun.
Akhirnya aku tersadar dalam keheningan, nafasku terengah-engah menahan ribuan ton harapan yang kini menghancurkanku. hanya tangan tangan kecil yang menuntunku keluar dari kumuhnya sebuah pengharapan.
"Bukankah kau tahu betapa cemburu nya Dia ketika kau berharap kepada selain Dia? di biarkannya kau tersiksa dengan rindu yang kau yakini benar."
Aku terdiam membisu, terbelalak semua mata menghakimiku.
Aku masih dalam pengharapan yang sama, akan tetapi bukan terhadap sesamaku melainkan Dia Sang Maha Pencipta. ♥
Sedaaaaaaaap
BalasHapus