"Sesungguhnya kami telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya" (at-tin ayat 4)
ALLAH Subhanahu wata'ala telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya dan masing-masing diantara mereka meiliki potensi dan kelebihan. Kau punya kelebihan, Aku punya kelebihan begitupun mereka. Lalu mengapa masih saja merendahkan oranglain?
Shohibati fillah, setiap manusia punya hati dan perasaan. Aku pun demikian, bahkan ketika kau ucapkan kalimat yang menyakiti hati ini rasanya sakit sekali, pernahkah kau berfikir kalau sampai kalimat menyayat hati itu ditujukan padamu? Setiap manusia memang diperintahkan untuk bersabar, tapi sebagian lainnya diperintahkan agar menjaga ucapannya sehingga tidak menyakiti hati sesama muslim.
Aku termasuk yang sangat senang sekali jika di nasehati, aku akan mendengarkan dengan baik dan akan kupahami. karna itu tandanya orang-orang masih peduli terhadapku. Tapi jika nasehat itu terkesan merendahkan bagaimana perasaanmu ukhty?
Tidak usah dijawab, karna manusia memiliki kekokohan hati yang sama. Lain halnya dengan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam; Beliau adalah suri tauladan yang baik. Aku selalu ingin belajar meneladani sifat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam tapi ku akui aku masih berusaha, tapi tidak ada salahnya kan jika kau jaga ucapanmu ukhty?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ
“Sesungguhnya darah kalian, harta kalian dan kehormatan kalian haram atas kalian..” (HR Bukhari Muslim)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Hujarat [49]: 11)
Aku hanya berpesan agar kita bisa sama-sama saling menghargai dan menghormati. Jangan merasa diri sudah sempurna lalu menilai orang seenaknya. karna ingat! ALLAH Subhanahu wata'ala telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ
“Mencela seorang muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya kekufuran.” (HR Bukhari Muslim)
Celaan adalah bentuk menyakiti sesama. Syariat pun melarang perbuatan menyakiti orang lain.
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al Ahzab [33]: 58)
Celaan dan hinaan semakin besar jika ia berupa tuduhan kepada seseorang dalam hal agamanya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَرْمِي رَجُلٌ رَجُلاً بِالفِسْقِ أَوِ الكُفْرِ ، إِلاَّ ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ ، إنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كذَلِكَ
“Tidaklah seseorang menuduh orang lain dengan kefasikan atau kekufuran, melainkan akan kembali kepadanya tuduhan tersebut jika yang dituduhnya tidak demikian.” (HR Bukhari)
Dalam rangka mencegah perbuatan buruk ini, syariat juga menetapkan bahwa orang yang pertama mencela lebih besar dosanya dari dua orang yang saling mencela.
الْمُسْتَبَّانِ مَا قَالاَ فَعَلَى الْبَادِئِ مَا لَمْ يَعْتَدِ الْمَظْلُومُ
“Dua orang yang saling mencela, maka dosa yang dikatakan keduanya akan ditanggung oleh orang yang pertama kali memulai, selama yang terzalimi tidak melampuai batas.” (HR Muslim)
Sebagaimana menyakiti orang lain dengan tangan dilarang oleh syariat, begitu pun kezaliman dengan lisan juga dilarang. Semakin seorang muslim jauh dari perbuatan tercela tersebut, akan semakin tingginya derajatnya dalam Islam.
Ketika Rasulullah ditanya siapakah muslim yang utama, beliau menjawab, “Yaitu orang yang selamat kaum muslimin dari tangan dan lisannya.” (HR Bukhari Muslim) (Lihat “Maqaashidu Asy Syarii’ah Al Islaamiyyah fil Muhaafadzah ‘alaa Dharuurati al ‘Ardh”, hal. 23-25, Karya Syaikh Dr. Sa’ad Asy Syatsry)
Rasulullag Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لاَ تَسُبَّنَّ أَحَدًا
“Janganlah engkau menghina seorang pun.” Abu Jurayy berkata, “Aku pun tidak pernah menghina seorang pun setelah itu, baik kepada orang yang merdeka, seorang budak, seekor unta, maupun seekor domba.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan sabdanya,
وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ وَارْفَعْ إِزَارَكَ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ فَإِنْ أَبَيْتَ فَإِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِيَّاكَ وَإِسْبَالَ الإِزَارِ فَإِنَّهَا مِنَ الْمَخِيلَةِ وَإِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ الْمَخِيلَةَ وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau dengan berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ ». قَالَ أَحْمَدُ مِنْ ذَنْبٍ قَدْ تَابَ مِنْهُ.
Dari Muadz bin Jabal, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang mencela saudaranya sesama muslim karena sebab dosa yang pernah dia lakukan maka orang yang mencela tersebut tidak akan mati sampai melakukannya”. [*]
Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan. Maka jangan mudah merendahkan oranglain karna kau lebih pintar atau lebih darinya, karna bisa jadi orang yang kau cela adalah lebih baik di hadapan Allah subhanahu wata'ala. Coba saja tanyakan pada kedua orangtuamu, Ia pasti bangga terhadap anaknya karna masing-masing anak punya kelebihan. Lalu jika kau rendahkan dan remehkan Ia, maka orangtua mana yg tidak akan marah jika kebanggaannya diremehkan. Ketika kau rendahkan orang lain, sama halnya kau menghina ciptaan Allah. dan semua yang kau ucapkan akan berbalik kepadamu. Bagaimana jika orang yg kau cela suatu saat nanti akan menjadi orang yang lebih sukses darimu.
Sengaja kutulis catatan ini, untuk mengingatkan agar kita saling menghargai dan menghormati sesama mukmin.
Mulai sekarang jangan meremehkan oranglain ya Shohibati fillah♥