Suatu saat nanti kau akan menyadarinya seberapa sering aku menunggu sampai tengah malam, suatu saat nanti kau akan menyadarinya seberapa lama aku berharap tanpa batas.
Aku memang terlalu "baper", itu katamu seringkali. aku perempuan dan aku tau bagaimana rasanya terabaikan, dibutuhkan hanya ketika penat saja, selebihnya yaa aku hanya menunggu tanpa bisa memulai. mengapa? karna aku tidak tau dimana waktunya aku harus menempatkan diriku, repot memang yaa jadi perempuan! sekali-kali coba saja jadi perempuan, kau akan tau bagaimana rasanya menunggu, berharap, bahkan sampai terlampau ada rasa.
"fokus saja ya" seringkali ku bilang begitu karna aku tau diri. bahkan mulai ku atur rencana untuk menghilang dari kehidupanmu, karna dengan begitu aku tak perlu lagi berharap, aku tak perlu lagi menunggu message darimu sampai tengah malam, atau sampai esok atau mungkin sampai lusa, satu minggu lebih atau mungkin satu bulan.
aku bagaikan radio, yang bisa kau nikmati di kala kepenatan datang menghampirimu, untuk sekedar menghibur, tertawa bahkan sedikit bercerita tentang hal yang kau alami, atau mungkin mendengarkan beberapa lagu hingga kau tertidur lelap. dan kau tidak peduli berapa lama radio itu menyala.
Aku memang terlalu "baper", itu katamu seringkali. aku perempuan dan aku tau bagaimana rasanya terabaikan, dibutuhkan hanya ketika penat saja, selebihnya yaa aku hanya menunggu tanpa bisa memulai. mengapa? karna aku tidak tau dimana waktunya aku harus menempatkan diriku, repot memang yaa jadi perempuan! sekali-kali coba saja jadi perempuan, kau akan tau bagaimana rasanya menunggu, berharap, bahkan sampai terlampau ada rasa.
"fokus saja ya" seringkali ku bilang begitu karna aku tau diri. bahkan mulai ku atur rencana untuk menghilang dari kehidupanmu, karna dengan begitu aku tak perlu lagi berharap, aku tak perlu lagi menunggu message darimu sampai tengah malam, atau sampai esok atau mungkin sampai lusa, satu minggu lebih atau mungkin satu bulan.
aku bagaikan radio, yang bisa kau nikmati di kala kepenatan datang menghampirimu, untuk sekedar menghibur, tertawa bahkan sedikit bercerita tentang hal yang kau alami, atau mungkin mendengarkan beberapa lagu hingga kau tertidur lelap. dan kau tidak peduli berapa lama radio itu menyala.
sebulan yang lalu, aku mengenalmu, oh tidak maksudku begini sebulan yang lalu aku melihatmu, sekedar terdiam aku saat itu, entah apa yang ku rasakan aku pun tidak mengerti, hanya saja saat itu rasanya aku enggan mengalihkan pandangan ini, entah apa yang ada di benakku kala itu, jantungku berdebar melihat kau tersenyum, bahkan sedikit bercanda dengan teman-temanku yang lain. memang aneh kedengarannya, setelah kejadian itu aku semakin merasa aku tidak bisa lepas dari bayanganmu hingga ku beranikan diri mengutarakan apa yang aku rasa kepada saudara perempuanmu. bisa di bilang terlalu cepat untuk perasaan ini. oh ya aku menyukaimu?
baiklah fokus! hingga akhirnya kita saling kenal, social media menjadi awal perkenalan kita, tidak masuk akal memang jika kau langsung menyukaiku hanya karna beberapa message yang telah aku kirim. tapi kenyataannya kau juga begitu, terkejut aku ketika aku tau kau punya perasaan yang sama. bagaimana mungkin? apa yang kau lihat dari diriku?
waktu berlalu begitu cepat hingga pada akhirnya rasa itu mulai bertambah dan bertambah kacau pula fikiranku. cinta cinta dan cinta menghancurkan hari-hariku, berharap tanpa batas hingga yang di cintai membalas. menunggu tiada henti hingga yang di kagumi mengerti.
dan tepat detik ini aku seolah tersadar, betapa jauhnya aku melangkah, terlampau jauh aku bertahan dalam hal yang tidak pasti.
dan tepat detik ini aku seolah tersadar, betapa jauhnya aku melangkah, terlampau jauh aku bertahan dalam hal yang tidak pasti.
Hey kamu! ku harap kau mengerti betapa ingin aku kembali, simpan beberapa rindu yang kini kau pendam, simpan berjuta rasa yang sudah terlanjur kau utarakan. karna aku percaya Alloh selalu berikan jalan terbaik untukku, untukmu.
Suatu saat nanti, jika kau yakin pada pilihanmu, datangi ayahku ungkapkan keseriusanmu. jika tidak yakin, biarkanlah tulisan ini sekedar kau baca, anggap saja aku sedang berangan-angan.
Selagi aku menunggu waktu, biarkan aku istiqomah dalam jalan Alloh karna ini bukti kecintaanku pada Rabbku dan aku percaya kelak ada seorang lelaki muslim yang baik dan berilmu yang akan menuntunku menuju Syurga-Nya.
HF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar